Masih
ingat dengan teorema Pythagoras. “Jika ∆ABC merupakan segitiga siku-siku di A maka berlaku
: a2 = b2 + c2. Hal ini berarti kebalikan dari
teorema Pythagoras adalah “Jika pada segitiga ABC berlaku a2 = b2
+ c2 maka segitiga ini adalah segitiga siku-siku di A”.
Teorema Pythagoras
ini juga dapat digunakan untuk memeriksa apakah suatu segitiga itu merupakan
segitiga siku-siku atau bukan, bila diketahui panjang ketiga sisinya.
Masalah 3 dan 4 di
atas adalah contoh penerapan teorema Pythagoras. Untuk menyelesaikan masalah 3,
maka Pak Hasbar harus menentukan satu tiang yang diumpamakan sebagai titik
sudut siku-siku, kemudian mengambil tali sebagai alat bantu dengan ukuran
tertentu. Tiga bilangan yang mewakili ukuran-ukuran yang dapat membentuk
segitiga siku-siku seperti pada masalah 3 dan 4 di atas dikenal dengan nama
tigaan Pythagoras atau tripel Pythagoras. Sebaliknya, jika tiga buah bilangan yang merupakan sisi-sisi suatu
segitiga merupakan Triple Pythagoras maka segitiga tersebut adalah segitiga
siku-siku.
Jadi, jika tiga buah bilangan a, b dan c merupakan
sisi-sisi suatu segitiga, dengan sisi terpanjangnya a dan berlaku : a2
= b2 + c2 maka segitiga ini disebut segitiga siku-siku,
dengan sudut siku di depan sisi terpanjangnya. Tiga bilangan yang demikian
disebut Tigaan Pythagoras atau Triple Pythagoras.
Bilangan Tripel Pythagoras
|
Jika a,
b dan
c adalah panjang
sisi-sisi suatu segitiga sikusiku dengan a,
b dan
c bilangan
asli, maka a,
b,
c disebut
bilangan Tripel Pythagoras
|
Contoh :
Dari kelompok-kelompok tiga bilangan berikut manakah
kelompok bilangan yang merupakan Triple Pythagoras ?
a. 5, 12 dan 13 b. 5, 7 dan 9
Penyelesaian :
a.
Untuk
bilangan-bilangan 5, 12, dan 13 dapat dipandang sisi terpanjang pada segitiga
adalah 13.
Apakah 132 = 52 + 122
169 = 25 + 144
Ternyata 169 = 169 (kalimat benar)
Jadi, bilangan 5, 12 dan 13 merupakan Triple Pythagoras.
b.
Untuk bilangan 5, 7,
dan 9 dapat dipandang bahwa sisi terpanjang pada segitiga adalah 9.
Apakah 92 = 52 + 72
81 = 25 + 49
Ternyata 81 = 74 (kalimat salah)
Jadi, bilangan 5, 7
dan 9 bukan merupakan Triple Pythagoras.
Selanjutnya, untuk memeriksa jenis suatu segitiga jika
ternyata kuadrat sisi terpanjang segitiga tidak sama dengan jumlah kuadrat
kedua sisi yang lainnya, mari kita perhatikan penjelasan berikut.
Gambar 5.11 merupakan segitiga tumpul yang sisi
terpanjangnya a, dan kedua sisi lainnya b dan c. Bila pada segitiga ini dibuat
garis bantu berupa garis putus-putus yang tegak lurus maka akan tampak sebagai
segitiga siku-siku, dan menurut teorema Pythagoras berlaku :
a2 = (x + b)2 + d2
Karena
c2 = d2 + x2
maka diperoleh :
a2 =
(x + b)2 + d2
a2 =
x2 + 2xb + b2 + d2
a2 =
b2 + (x2 + d2) + 2xb
a2 =
b2 + c2 + 2xb
Hal ini berarti : a2 > b2 + c2
Dari uraian ini, pada segitiga yang sisi terpanjangnya
a dan kedua sisi lainnya b dan c berlaku a2 > b2 + c2.
Ternyata, segitiga ini merupakan segitiga tumpul. Dengan sudut tumpul di depan
sisi terpanjangnya.
Jadi, untuk tiga buah bilangan a, b dan c yang
merupakan panjang sisi-sisi suatu segitiga, dengan sisi terpanjangnya a dan
berlaku a2 > b2 + c2, maka segitiga ini
adalah segitiga tumpul dengan sudut tumpul di depan sisi terpanjangnya.
Contoh :
Bila tiga bilangan berikut merupakan sisi-sisi segitiga,
tentukan mana yang merupakan segitiga tumpul :
a. 4, 9 dan 7 b. 6, 7 dan 8
Penyelesaian :
a.
Untuk bilangan 4, 9,
dan 7 dapat berarti sisi terpanjangnya 9.
Sehingga 92 > 42 + 72
81 > 16 + 49
81 > 65 (kalimat benar)
b.
Untuk bilangan 6, 7,
dan 8 berarti sisi terpanjangnya 8.
Sehingga 82 > 62 + 72
64 > 36 + 49
64 > 85 (kalimat salah)
Jadi bilangan 6, 7 dan 8 tidak membentuk segitiga tumpul
dan juga tidak membentuk segitiga siku-siku.
Dari jawaban contoh soal b, timbul pertanyaan termasuk
segitiga apakah yang demikian itu ? Untuk menjawabnya, perhatikan penjelasan
berikut !
Gambar 5.12 merupakan segitiga lancip yang sisi
terpanjangnya a, dan kedua sisi lainnya b dan c. Jika pada segitiga ini dibuat
garis bantu titik-titik maka akan tampak dua buah segitiga siku-siku, menurut
Pythagoras berlaku :
a2 = (b - x)2 + d2
Karena c2 = x2 + d2, maka
diperoleh :
a2 =
(b – x)2 + d2
a2 =
b2 – 2bx + x2 + d2
a2 =
b2 + c2 – 2bx, Hal ini berarti : a2 < b2 + c2
Dari uraian ini, segitiga yang sisi terpanjangnya a
dan kedua sisi lainnya b dan c berlaku a2 < b2 + c2,
ternyata segitiga ini merupakan segitiga lancip.
Jadi, untuk tiga buah bilangan a, b, dan c merupakan
sisi-sisi suatu segitiga, dengan sisi terpanjangnya a dan berlaku : a2
< b2 + c2 maka segitiga ini merupakan segitiga lancip.
Contoh :
Tiga buah bilangan berikut menyatakan panjang
sisi-sisi suatu segitiga. Tentukan tiga bilangan mana yang merupakan sisi-sisi
suatu segitiga lancip !
a. 8, 6 dan 4 b.
4, 5 dan 6
Penyelesaian :
a.
Untuk bilangan 8, 6,
dan 4 berarti sisi terpanjangnya 8.
Apakah 82 < 62 + 42
64 < 36 + 16
Ternyata, 64 < 52 (kalimat salah)
b.
Untuk bilangan 4, 5,
dan 6 berarti sisi terpanjangnya 6.
Sehingga 62 < 52 + 62
36 < 25 + 16
Ternyata, 36 <
41 (kalimat benar)
Jadi, bilangan 4, 5
dan 6 merupakan panjang sisi-sisi suatu segitiga lancip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar